Kongres Pertama dan Deklarasi Forum Pengurangan Risiko Bencana Provinsi Banten

Serang-Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten menyelenggarakan Kongres Pertama dan Deklarasi Forum Pengurangan Risiko Bencana Provinsi Banten tahun 2024 di Aula BAPEDA Provinsi Banten pada Kamis 12/12/24

Sekretaris BPBD Provinsi Banten Drs. Hery Yulianto mengungkapkan bahwa Provinsi Banten memiliki tantangan Geografis dan Demografis yang unik. Kita menghadapi ancaman bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor, angin puting beliung, hingga kebakaran hutan. Namun, di balik tantangan ini, terdapat peluang besar untuk bersama-sama memperkuat kapasitas kita dalam mitigasi, adaptasi, dan pengurangan risiko bencana.

“Kongres ini menjadi momentum penting bagi kita untuk Menguatkan sinergi antara pemerintah, masyarakat, akademisi, dunia usaha, dan media dalam pengelolaan risiko bencana serta Mengembangkan strategi inovatif yang berbasis data, teknologi, dan kearifan lokal guna menghadapi berbagai ancaman bencana dan meningkatkan kesadaran dan partisipasi publik dalam membangun budaya siap siaga dan tangguh bencana”.

Lanjut Hery Dengan komitmen Pemerintah Provinsi dalam mendukung program-program pengurangan risiko bencana, saya berharap setelah kongres ini dapat, FPRB Provinsi Banten dapat melahirkan rekomendasi-rekomendasi strategis yang mampu diimplementasikan dengan baik di lapangan.

Dalam mendukung langkah-langkah tersebut, Gubernur banten telah menetapkan Peraturan Gubernur Nomor 16 tahun 2024 tentang Peran Serta Masyarakat Dalam Penanggulangan Bencana. harapannya dengan terbitnya peraturan ini, masyarakat bersama dengan pemerintah daerah senantiasa  dapat meningkatkan upaya-upaya pengurangan risiko.

Sementara, Yesaya Simanjuntak selaku Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Banten menambahkan bahwa kebencanaan adalah isu lintas sektor yang membutuhkan keterlibatan semua pihak. forum pengurangan risiko bencana ini merupakan wujud nyata dari komitmen kita untuk mewujudkan banten yang tangguh bencana. melalui forum ini, kita ingin memperkuat lima pilar utama dalam pengurangan risiko bencana yaitu pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi dan media massa. kolaborasi lintas sektor ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas semua elemen dalam menghadapi potensi bencana, mulai dari upaya pencegahan, kesiapsiagaan, tanggap darurat, hingga rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana.

“forum pengurangan risiko bencana ini diharapkan dapat menjadi wadah strategis bagi kita untuk merumuskan kebijakan dan langkah konkret dalam pengurangan risiko bencana, memperkuat kapasitas masyarakat melalui edukasi dan pelatihan dan membangun kolaborasi lintas sektor untuk penanganan kebencanaan yang lebih efektif”.

Sinergi antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, media massa  dan organisasi kemasyarakatan harus terus dijaga dan ditingkatkan. Tidak ada satu pihak pun yang mampu menghadapi risiko bencana sendirian.