Kesiapsiagaan Sekolah Terhadap Bencana Gempa Bumi

Sumber Gambar : Sarip Naval

Pusdalops-Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Asep Mulya Hidayat mengungkapkan dalam Latihan evakuasi mandiri pada dunia Pendidikan di SKH 02 Kota Serang tanggal 23 Juli 2024, bahwa Satuan pendidikan merupakan bagian penting dalam perkembangan suatu negara. Melalui pendidikan yang baik tentu dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di dalamnya. Perhatian terhadap situasi kebencanaan juga perlu diperhatikan dalam pendidikan. Hal ini untuk menanamkan kesadaran sejak dini akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. 

“Kami juga berupaya mengedukasi anak-anak untuk lebih memiliki sikap kesiapsiagaan bencana, serta mengenalkan pendidikan bencana sejak dini, hal ini menjadi salah satu Upaya untuk mengurangi risiko yang diakibatkan oleh bencana tersebut,” ujar Asep.

BPBD sebagai lembaga yang diberi otoritas terhadap pengelolaan bencana di daerah membuat program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang berlandaskan hukum pada Peraturan Kepala BNPB nomor 4 tahun 2012 tentang Pedoman Penerapan Sekolah Aman Bencana. Program SPAB bertujuan untuk membangun budaya siaga dan aman di sekolah, serta untuk membangun ketahanan dalam menghadapi bencana oleh warga sekolah yang salah satu upayanya adalah memasukkan materi PRB dalam kurikulum sekolah.

Selain itu, Ketua Komisi V DPRD Banten Yeremia Mendrofa menambahkan bahwa SPAB ini merupakan ikhtiar untuk memberikan perlindungan kepada peserta didik, guru, tenaga kependidikan, dan masyarakat sekitar sekolah dari dampak bencana. Melalui Satuan Pendidikan Aman Bencana ini, BPBD juga menyebarluaskan pengetahuan tentang kebencanaan melalui jalur pendidikan, sekaligus memberikan rekomendasi kepada pihak terkait tentang kondisi struktur bangunan dan aksesibilitas lingkungan satuan pendidikan.

“Simulasi merupakan cara untuk menguji pengetahuan dan pemahaman respon tindakan seseorang ketika terjadi ancaman bencana dan sesudahnya agar seseorang dapat mengurangi resiko bencana. simulasi mengenai ancaman gempa bumi, yaitu orientasi tahap perencanaan mencakup: (a) memastikan semua warga sekolah terlibat simulasi; (b) memastikan semua warga mengetahui peran dan tanggung jawab masing-masing; (c) memastikan semua orang mengetahui tindakan penyelamatan diri ketika terjadi gempa bumi”.

Dengan adanya pelatihan kesiapsiagaan dinilai sangat bermanfaat bagi peserta. Bukan saja yang diperoleh sebatas pengetahuan teori tetapi juga praktik mengenai resiko bencana gempa bumi. Hal tersebut bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab dari setiap Warga Sekolah. Karena memiliki dampak yang positif maka dianggap perlu untuk sering diadakan kegiatan serupa pada tahun-tahun berikutnya


Share this Post