150 PEGAWAI PEMPROV DAPAT PENGHARGAAN

KOTA SERANG – Sebanyak 150 Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mendapatkan penghargaan Satya Lancana Karya Satya atas pengabdiannya sebagai pegawai negeri kepada negara dengan rincian di antaranya diberikan kepada 10 orang dengan masa pengabdian 30 tahun, 21 orang dengan masa pengabdian 20 tahun, dan 119 orang dengan masa pengabdian 10 tahun.

Penyerahan Satya Lancana itu diberikan langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten - H.Muhadi dalam acara apel instansional di Lapangan DPRD Provinsi Banten, KP3B, Kec.Curug, Kota Serang, Minggu (17/8/2014), atau sebelum acara Upacara HUT ke-69 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Acara ini diikuti sejumlah pejabat dan pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten.

Selain itu Sekda juga menyerahkan penghargaan kepada Puskesmas berprestasi tingkat Provinsi Banten dengan Juara Pertama diraih oleh Puskesmas Kelapa Dua Kab.Tangerang, Juara Kedua diraih Puskesmas Cibaliung Kab.Pandeglang dan Juara Ketiga diraih oleh Puskesmas Citangkil Kota Cilegon.

Dalam sambutannya Sekda menyampaikan penghargaan dan apresiasinya atas pengabdian dan loyalitas yang telah ditunjukan selama bertugas. “Saya ucapakan terima kasih dan penghargaan, juga apresiasi yang setinggi-tingginya terhadap saudara-saudara yang telah menjalankan tugas-tugas kepemerintahan dan melayani masyarakat di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten, semoga penghargaan itu bisa menjadi pemicu semangat bekerja dan motivasi bagi rekan kerja yang lainnya” jelas Sekda.

Selain itu Sekda juga mengingatkan para pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten agar selalu waspada terhadap faham radikalisme keagamaan, contoh yang terjadi saat ini adalah masuknya faham ISIS ke Indonesia.

“Saya berharap saudara-saudara yang hadir di sini secara khusus bisa waspadai dan turut serta memberikan pencerahan kepada masyarakat terkait isu yang akhir-kahir ini beredar tentang faham radikalisme keagamaan” tegasnya.

Sekda berharap masyarakat Banten yang agamis bisa menjunjung tinggi kebhinekaan dan tidak setuju dengan faham radikal tersebut.