Operator EWS BPBD Banten Dapat Bimbingan Teknis Aktivasi Sirine Tsunami dari BNPB

Serang – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten terus meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam mengoperasikan sistem peringatan dini bencana. Salah satu upaya terbaru dilakukan melalui bimbingan teknis (bimtek) mengenai alur aktivasi sirine peringatan dini tsunami yang diberikan langsung oleh tim teknis dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).Pada Kamis, 11/09/2025

Kegiatan tersebut menghadirkan Adit, perwakilan pihak ketiga BNPB, sebagai narasumber utama. Dalam paparannya, Adit menjelaskan secara detail prosedur teknis pengaktifan sirine tsunami, mulai dari penerimaan informasi peringatan dari BMKG, mekanisme komunikasi internal, hingga langkah-langkah teknis menyalakan dan menghentikan sirine peringatan dini di wilayah rawan.

Menurutnya, ketepatan dan kecepatan aktivasi sirine menjadi kunci penting dalam penyelamatan masyarakat yang berada di pesisir saat terjadi potensi tsunami. “Operator EWS (Early Warning System) harus benar-benar memahami SOP, agar tidak ada keterlambatan maupun kesalahan prosedur yang dapat berakibat fatal,” ungkap Adit.

Selain pemaparan teori, peserta bimtek juga mengikuti simulasi langsung di ruang kendali BPBD Banten. Dalam simulasi ini, para operator dilatih untuk melakukan aktivasi sirine sesuai skenario bencana, termasuk bagaimana memastikan sistem berfungsi dengan baik, serta langkah antisipasi jika terjadi kendala teknis.

Kepala BPBD Provinsi Banten menyampaikan apresiasi atas dukungan BNPB yang terus mendampingi daerah dalam memperkuat kesiapsiagaan bencana. Ia menekankan bahwa wilayah pesisir Banten memiliki kerentanan tinggi terhadap gempa dan tsunami, sehingga kesiapan personel dan kelengkapan sarana peringatan dini harus terus ditingkatkan.

“Bimtek ini sangat penting karena sirine tsunami bukan sekadar perangkat, melainkan nyawa bagi masyarakat. Dengan adanya pendampingan dari BNPB, kami berharap seluruh operator EWS semakin terampil, sigap, dan mampu bertindak cepat dalam situasi darurat,” ujarnya.

Kegiatan ini juga menjadi bagian dari rangkaian persiapan Simulasi IOWAVE 2025, sebuah latihan tsunami internasional yang melibatkan 28 negara di kawasan Samudera Hindia. BPBD Banten sebagai salah satu daerah pesisir yang rawan, berkomitmen untuk memastikan seluruh perangkat EWS dapat berfungsi maksimal serta dioperasikan oleh personel yang kompeten.