Kegiatan Diseminasi Studi Dokumentasi Tentang Pembelajaran dan Peraktek baik Respons Kesiapsiagaan Darutan

Sumber Gambar :

Pusdalops-Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Banten Nana Suryana Memberikan sambutan dalam rangka Kegiatan Diseminasi Studi Dokumentasi Tentang Pembelajaran dan Peraktek baik Respons Kesiapsiagaan Darutan diselengarakan oleh Yayasan ADRA Indonesia di Teras Meeting Jl. Ciwaru Raya II No. 73, Cipare, Kec. Serang, Kota Serang, Banten. Pada 18/01/2024.

Dalam rangka mendukung upaya meningkatkan kesiapsiagaan untuk menghadapi potensi risiko, maka dilaksanakan sebuah studi dokumentasi yang mendalam terkait dengan pembelajaran dan praktik baik dalam respons kesiapsiagaan darurat, ADRA telah melakukan studi di empat Provinsi, yaitu Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah dan Banten.

Hasil studi dokumentasi ini menggambarkan sejumlah temuan yang berharga, mencakup keberhasilan, hambatan, dan inovasi yang dapat menjadi acuan untuk perbaikan dan pengembangan lebih lanjut dalam membangun resiliensi terhadap bencana. Untuk itu ADRA akan melakukan diseminasi temuan dari studi document.

Hasil studi dokumentasi ini menggambarkan sejumlah temuan yang berharga, mencakup keberhasilan, hambatan, dan inovasi yang dapat menjadi acuan untuk perbaikan dan pengembangan lebih lanjut dalam membangun resiliensi terhadap bencana. Oleh karena itu, penting untuk menyebarkan temuan-temuan ini kepada pemangku kepentingan terkait, seperti pemerintah, lembaga kemanusiaan, akademisi, praktisi, dan masyarakat umum. Temuan utama.

Dari hasil studi dokumentasi ini, mengungkapkan beberapa tantangan dalam sistem peringatan dini dan respons terhadap bencana di suatu wilayah. Cakupan informasi peringatan dini masih terbatas, terutama di masyarakat pedesaan dan kelompok rentan, seperti kelompok disabilitas. Tanggapan masyarakat terhadap peringatan dini sebagian besar bergantung pada pengalaman individu atau komunitas, menunjukkan kebutuhan akan peningkatan kapasitas dan mekanisme respons berbasis komunitas. Fokus pemerintah pada penyebaran informasi peringatan dini dan logistik, namun kurangnya perhatian pada panduan dan koordinasi kesiapan masyarakat saat status siaga darurat. Meskipun beberapa komunitas yang sering terpapar bahaya menunjukkan kesiapan yang lebih besar, keseluruhan tingkat ketahanan komunitas memerlukan penguatan lebih lanjut. Kendala keuangan menjadi hambatan untuk langkahlangkah persiapan darurat yang efektif di tingkat provinsi, kabupaten, dan desa.


Share this Post