Komunikasi Bencana Harus Didukung Dengan Data Dan Informasi Yang Akurat

Sumber Gambar :

Pusdalops-Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Banten Nana Suryana mengatakan Terdapat keterbatasan sumber daya di masing-masing wilayah, sehingga perlu adanya kerjasama yang baik antar Daerah (Kabupaten/Kota) dan lintas sektoral dalam Penanggulangan Bencana, khususnya dalam Jaringan Komunikasi Penanganan Darurat Bencana, karena bencana tidak mengenal batas Administratif, kegiatan Pelayanan Penyelamatan Dan Evakuasi Korban Bencana Sub Kegiatan Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur Dalam Penangganan Kedaruratan Provinsi bertempat di bumi perkemahan lebakwangi walantaka. Pada selasa 20/02/2024

Lanjut Nana bahwa Jaringan komunikasi dan informasi kebencanaan pada Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Kabupaten/Kota menggunakan radio komunikasi. Hal ini bertujuan agar pertukaran data dan informasi kebencanaan antara Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat dilakukan secara cepat, tepat dan terkoordinasi guna mendukung penyelenggaraan penanggulangan bencana secara efektif dan efisien.

“harapan saya Kegiatan Peningkatan Kapasitas (Jaringan Komunikasi Penanganan Darurat Bencana) berjalan dengan baik dan lancer serta dapat Meningkatnya Pemahaman tentang Jaringan Komunikasi Penanganan Darurat Bencana dan Sinergritas Kemampuan dan Ketrampilan Aparatur dalam Jaringan Komunikasi Penanganan Darurat Bencana”.

Setiap penyelenggara telekomunikasi wajib memberikan prioritas untuk pengiriman, penyaluran, dan penyampaian informasi penting yang menyangkut tentang kebencanaan serta Komunikasi kebencanaan harus mampu menginternalisasi masyarakat secara holistic, untuk mengubah sikap (to change the attitude), mengubah opini (to change the opinion), mengubah perilaku (to change the behavior) dan mengubah masyarakat (to change the society)”. (Based on Francis & Baldesari, 2006. Meta sintesis sebagai metode sistematik).

Komunikasi bencana harus didukung dengan data dan informasi yang akurat, cepat dan terpercaya. Komunikasi bencana harus pula didukung data dan informasi yang terintegrasi, handal dan tepat waktu perolehannya. Serta Kualitas data dan informasi yang baik akan menentukan kualitas komunikasi bencana dan mempercepat proses pengambilan keputusan tentang bencana. Serta data bencana haruslah terpercaya, artinya berasal dari sumber dan proses perolehan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.


Share this Post