Penentuan Tempat Evakuasi Bencana tidaklah mudah
Sumber Gambar :Kamis (15/6) Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Banten Nana Suryana, membuka Kegiatan Kajian Tempat Evakuasi Bencana di Auditorium BPBD Provinsi Banten JI. Syech Nawawi Al-Bantani No.07 Kel.Banjar Agung Kec.Cipocok Kota Serang-Banten.
Menurut Kalaksa Tahapan Penanganan Darurat adalah siaga darurat, tanggap darurat dan transisi darurat ke Pemulihan. BPBD Provinsi Banten selama 4 hari dari tgl 12 sd 15 Juni 2023 melakukan kegiatan salah satu dari komponen siaga darurat yaitu Kajian Tempat Evakuasi di Provinsi Banten yang dihadiri oleh unsur Pemerintah, TNI-POLRI, Unsur Masyarakat dan Relawan . Adapun komponen lain dalam siaga darurat adalah Sistem Peringatan Dini, Perencanaan Kontingensi, Penyiapan Sumberdaya (SDM, Logistik & Peralatan), Sistem Peralatan Komunikasi dan Informasi , Penyiapan Pelatihan dan Gladi.
Dr. Enggar Utari selaku Narasumber mengatakan Pada tahun 2022, Data Bencana Indonesia mencatat 3 jenis bencana alam yang mendominasi yaitu banjir, puting beliung dan tanah longsor. Berdasarkan Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) 2022, Provinsi Banten memiliki indeks risiko adalah 133,77 (sedang). Data selanjutnya menyebutkan bahwa Indeks resiko Bencana pada 8 Kabupaten Kota di Provinsi Banten berada pada indeks Sedang sampai Tinggi, oleh karena itu Kajian Tempat Evakuasi penting dilakukan dalam upaya untuk mengurangi ancaman, mengurangi kerentanan keluarga, mengurangin akibat, dan menjalin kerjasama.
Kemudian. Lanjutanya, Penentuan Tempat Evakuasi Bencana tidaklah mudah karena harus mempertimbangkan apakah lokasi yang ditentukan relative aman, lalu jenis bencana yang kenyataannya berbeda pada kabupaten kota, aspek dan akses infrastruktu, struktur demografi, sisten informasi yang di bangun, Standar Pelayanan Minimal yang wajib diterima korban bencana dan lain sebagainya. Semoga dengan kegiatan kajian Tempat Evakuasi Bencana, Provinsi Banten memiliki shelter/ Tempat Evakuasi yang berdaya guna sesuai dengan peruntukannya.